Berita Terkini

Kunjungan Kerja BPBD Provinsi Sumatera Utara ke BPBD Kota Tanjungbalai

Pada hari rabu 21 februari 2024 BPBD Provinsi Sumatera Utara kunjungan kerja ke BPBD Kota Tanjungbalai dalam rangka menyusun strategi dalam menghadapi resiko bencana.

Bencana alam selalu dipandang sebagai forcemajore yaitu sesuatu hal yang berada di luar control manusia. Oleh karena itu, untuk meminimalisir terjadinya korban akibat   bencana diperlukan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana.  Kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana ini idealnya sudah dimiliki oleh   masyarakat melalui kearifan lokal daerah setempat.

     Secara geografis, geologis, hidrologis, dan sosio-demografis, Indonesia   merupakan   wilayah yang mempunyai risiko terhadap bencana. Secara geografis Indonesia  merupakan  negara  kepulauan yang   terletak   pada   pertemuan   empat   lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia   dan Samudera Pasifik. Terdapat 130 gunung merapi aktif dan terdapat lebih dari 5.000  sungai besar dan  kecil yang  30%  di  antaranya  melewati  kawasan  padat penduduk  dan  berpotensi  terjadinya  banjir bandang   dan   tanah   longsor   pada   musim   hujan.

     Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko menimbulkan bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Kegiatan ini bertujuan untuk: a. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana; b. menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada; c. menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; d. menghargai budaya lokal; e. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta; f. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan; dan g. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

     Langkah strategis upaya pengurangan risiko bencana adalah dengan melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Tahap mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi serta menanggulangi resiko bencana. Kegiatannya berupa perbaikan dan modifikasi lingkungan fisik maupun penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.