Tak Berkategori

BPBD KOTA TANJUNGBALAI MENGGALI PARIT YANG DIPENUHI AKAR POHON

Parit drainase yang dipenuhi akar pohon merupakan masalah umum yang dapat menghambat fungsi drainase. Akar pohon yang tumbuh ke dalam parit dapat menyumbat aliran air, menyebabkan genangan, dan mempercepat kerusakan parit. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pembersihan rutin akar pohon dan perbaikan parit yang rusak. 

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait masalah ini:

Penyebab:
  • Pertumbuhan Akar:
    Akar pohon yang mencari air dan nutrisi akan mencari celah di parit drainase dan masuk ke dalam.
  • Lokasi Pohon:
    Pohon yang ditanam terlalu dekat dengan parit akan lebih mudah menyebabkan masalah ini.
  • Jenis Pohon:
    Beberapa jenis pohon memiliki akar yang lebih agresif dan cenderung mencari air. 
Dampak:
  • Penyumbatan: Akar pohon menghalangi aliran air, menyebabkan penumpukan air dan banjir.
  • Kerusakan Parit: Akar yang tumbuh dapat merusak struktur parit, menyebabkan retakan dan kerusakan lainnya.
  • Kualitas Air: Akar yang membusuk dapat mencemari air dalam parit. 
Solusi:
  • Pembersihan Rutin: Pembersihan parit secara berkala untuk membuang akar dan sedimen.
  • Penataan Ulang: Penataan ulang parit dengan material yang lebih tahan terhadap akar pohon.
  • Penanaman Pohon: Menanam pohon yang sesuai dan tidak terlalu dekat dengan parit.
  • Penyemprotan Herbisida: Penggunaan herbisida untuk membunuh akar pohon yang masuk ke dalam parit (dengan hati-hati dan sesuai aturan).
  • Perbaikan Parit: Perbaikan parit yang rusak akibat akar pohon.
Penting untuk diperhatikan:
  • Konsultasi Ahli: Jika masalah sangat parah, konsultasikan dengan ahli pertamanan atau drainase.
  • Peraturan Lokal: Perhatikan peraturan setempat terkait pemeliharaan drainase dan penanaman pohon.
  • Keselamatan: Selalu utamakan keselamatan saat membersihkan atau memperbaiki parit. 
Dengan penanganan yang tepat, masalah parit drainase yang dipenuhi akar pohon dapat diatasi, sehingga fungsi drainase tetap optimal. 26/07/2025.